Soal e-KTP Palsu, Begini Tanggapan Mendagri


Muslim Bersatu - Zudan Arif Fakrullah, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan pihaknya menduga ditemukannya Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) palsu yang berasal dari Kamboja hanya dipergunakan pihak tertentu untuk mengecoh masyarakat dan membuat heboh pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, Rabu 15 Februari mendatang.

Lebih lanjut Zudan mengatakan dugaan tersebut berdasarkan penelusuran tim Kemendagri.

“Bisa jadi besok akan ada pengiriman dari Cina, agar semakin heboh. Bisa juga itu [pengiriman e-KTP palsu] untuk mendelegitimasi Kemendagri,” ungkap Zudan di Jakarta, Senin 13 Februari 2017.

Zudan mengungkapkan jika e-KTP palsu yang dikirim dari Kamboja berasal dari blanko di dalam negeri yang dibawa ke luar negeri, blanko tersebut kemudian diubah untuk memalsukan fotonya itu kemudian dibawa masuk kembali ke Indonesia melalui jasa pengiriman logistik.

Pelaku pemalsuan kata Zudan memperoleh blanko e KTP dengan cara mengumpulkan blanko yang sudah dirusak oleh pihak kelurahan dan Dinas Dukcapil DKI Jakarta. Perusakan blanko dilakukan lantaran adanya perubahan data yang menyebabkan penerbitan e-KTP baru.

Zudan berharap kedepan seluruh jajaran Dinas Dukcapil dan petugas e-KTP di Kelurahan lebih berhati-hati, tidak sembarangan membuang blanko yang telah dirusak dan blanko yang rusak tersebut langsung dimusnahkan, agar tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu.

Zudan mengklaim tidak ada kebocoran data kependudukan Indonesia, dan mengklaim server e-KTP dalam kondisi aman.[akt]

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Buka komentar
Tutup komentar

Belum ada Komentar untuk "Soal e-KTP Palsu, Begini Tanggapan Mendagri"

Posting Komentar

Subcribe

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel