Politisi PDIP Nasehati Mantan Presiden 2 Periode SBY


Muslim Bersatu - Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengingatkan presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk siap menerima segala konsekuensi jika sudah menjadi pengguna aktif media sosial. Termasuk soal serangan fitnah dan kritikan.

Kalau kita masuk di medsos, status kita sama. Dalam arti, tidak ada lagi mantan presiden, presiden, dia anggota DPR atau siapa pun, kalau kita masuk medsos ya orang berikan respons sesuai dengan apa yang kita berikan," kata Andreas saat berbincang dengam wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).

Dia mengingatkan, konsep egaliter bagi semua pihak saat melakukan interaksi di media sosial. Menurut Andreas, semua pengguna berkedudukan sama saat di medsos baik dalam hal merespon ataupun memosting apapun.

"Pemimpin masuk medsos dengan wibawa kepemimpinan kita juga memancing situasi, justru malah memancing tanggapan yang menyinggung perasaan kita. Itu risiko masuk di medsos. Di medsos itu egaliter, semua punya hak yang sama," kata Andreas.

Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, SBY harus memperjelas pernyataannya soal kerap dijadikan target berita fitnah dan hoax yang disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Saya kira SBY perlu menjelaskan apa yang dimaksud target dan kelompok inviaible itu siapa. Lebih baik kita gunakan istilah-istilah yang jelas kemudian tidak membingungkan di masyarakat ini. Harusnya beliau berikan suasana kesejukan bagi masyarakat Indonesia," demikian Andreas.

Sebelumnya saat acara Dies Natalis Partai Demokrat, Ketum Umum Partai Demokrat itu mengaku menjadi korban kelompok penyebar fitnah di media sosial atau invisible group. [sam/rml]

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Buka komentar
Tutup komentar

Belum ada Komentar untuk "Politisi PDIP Nasehati Mantan Presiden 2 Periode SBY"

Posting Komentar

Subcribe

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel