Drama Penolakan Hingga Proses Penguburan Jenazah Terduga Teroris Di Sumut


Muslim Bersatu -Polda Sumatera Utara sudah resmi menyerahkan jenazah terduga penyerang personil kepolisian, Ardial Ramadhana kepada pihak keluarga.

Namun demikian saat prosesi penyerahan mayat kepada keluarga akan dilakukan, warga Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang melakukan aksi penolakan terhadap jenazah terduga teroris tersebut. Warga berkumpul di dekat rumah orang tua Ardial Ramadhana yang berlokasi di Gang Dahlia setelah mendapat informasi bahwa jenazah akan diserahkan dari Polda Sumut ke pihak keluarga.

Sebagian warga bahkan sempat melakukan orasi yang berisikan penolakan terhadap orang yang terlibat aksi terorisme, terutama kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan negara Islam atau ISIS. Pemuka agama di desa tersebut juga diberitakan menolak untuk melakukan shalat jenazah.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting membeberkan setelah dilakukan dialog, pihaknya pun mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan fardhu kifayah berupa memandikan dan mengafani jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kemudian, dilaksanakan juga shalat jenazah di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan imam AKP Kholis.

Setelah digelar solat jenazah, Rina mengatakan pemakaman terhadap jenazah Ardial Ramadhana berhasil dilakukan di Perkuburan Islam di Jalan Kemiri I Lingkungan I Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota. Jenazah Ardial Ramadhana dikuburkan satu liang di dalam kuburan kakeknya Amsyarif, neneknya H Rukiah Ali Binti Malik dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am.

"Setibanya  jenazah langsung dilaksanakan Fadhu Kifayah ke 4 yaitu penguburan jenazah yang dihadiri sekira 15 orang diantaranya keluarga Ardial Ramadhana, orangtua tirinya dan saudara-saudaranya dan yang bertindak sebagai bilal yakni Ustad Yusnan Nasution," ujar Kombes Rina kepada wartawan, Rabu (28/6).

Akibat penyerangan yang diduga dilakukan Ardial Ramadhana tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.

Pelaku yang berjumlah dua orang itu berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Ardial Ramadhana tewas, sedangkan seorang lagi bernama Syawaluddin Pakpahan luka tertembak. (rmol)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Buka komentar
Tutup komentar

Belum ada Komentar untuk "Drama Penolakan Hingga Proses Penguburan Jenazah Terduga Teroris Di Sumut"

Posting Komentar

Subcribe

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel