Ahok Kritik Niat Sandi Jual Saham Perusahaan Bir karena Agama


Muslim Bersatu - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak ambil pusing dengan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang berniat menjual saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Namun kata Ahok, penjualan saham di perusahaan bir itu seharusnya tidak hanya didasarkan pertimbangan agama saja.

“Kalau kampanye mau jual agama silakan. Tapi kalau Anda masuk ke pemerintahan, Anda tidak bisa bikin aturan hanya dengan pertimbangan agama,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4).

Ahok menilai, jika alasan penutupan PT Delta Djakarta hanya karena Pemprov DKI ‘tidak cocok’ memiliki saham di perusahaan produsen bir, maka dasar hukumnya tidak kuat.

“Kita ini kan bukan negara syariat agama. Saya tegaskan berkali-kali, ini negara Pancasila. Kalau cuma karena enggak boleh (punya saham di perusahaan) produsen bir, ya enggak bisa,” kata Ahok.

Namun demikian, jika nantinya Anies dan Sandi masih bersikeras menjual saham di PT Delta Djakarta ini, Ahok menyarankan keduanya untuk melakukan lelang terbuka.

“Kalau mau jual silakan (lakukan) lelang terbuka. Supaya jelas yang beli siapa, yang penting bagi saya transparan saja,” katanya.

Menurut Ahok, perusahaan pemegang lisensi bir itu telah memberikan keuntungan bagi pemerintah. Dia mengatakan, Pemprov DKI telah memiliki saham di perusahaan pemilik merek Anker Bir, Carlsberg, San Miguel, dan Stout itu selama puluhan tahun lalu.

“Itu perusahaan ada sejarahnya. Sudah lama, dari tahun 70-an. Perusahaan itu sangat untung,” ujar Ahok.

Bukan Kepentingan Warga

Sebelumnya, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan tetap menjaga komitmennya bersama pasangan, Anies Baswedan, untuk menjual 23,34 saham yang dikuasai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk. Pemprov DKI merupakan salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.

Sementara sisanya dimiliki oleh BP IPM Jaya sebesar 2,91 persen, San Miguel Malaysia (L) Pte, Malaysia sebesar 58,33 persen dan publik sebesar 18,33 persen.

Menurut Sandi, DKI Jakarta tak cocok punya saham perusahaan bir karena tak terkait dengan kepentingan orang banyak.

Kepemilikan saham di sebuah perusahaan bir, menurut Sandi, tidak sesuai dengan visi untuk membahagiakan warga Jakarta. Untung yang diterima Pemprov DKI setiap tahunnya sebagai bagian dari pendapatan daerah juga dinilai tak signifikan.

Dalam laman resmi PT Delta Djakarta, www.deltajkt.co.id disebutkan, perusahaan ini mengklaim sebagai pemain terbesar dalam industri bir di Indonesia. Delta adalah produsen sekaligus distributor beberapa merek bir dunia seperti Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih.

Selain minuman beralkohol, Delta juga memproduksi minuman ringan merek Sodaku dan Soda Ice.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1932 oleh perusahaan Jerman Archipel Brouwerij NV. Pertama kali menggunakan nama PT Delta Djakarta pada tahun 1970. Tahun 1984 Delta melantai di bursa. Saat pemegang saham mayoritasnya adalah Pemprov DKI Jakarta dan San Miguel Malaysia (L) Private Limited.(int)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Buka komentar
Tutup komentar

Belum ada Komentar untuk "Ahok Kritik Niat Sandi Jual Saham Perusahaan Bir karena Agama"

Posting Komentar

Subcribe

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel